Beranda Berita Bupati Ipuk Fiestiandani Kembangkan Inovasi Dorong Pembuatan Sistem Digital Monitoring yang Lebih...

Bupati Ipuk Fiestiandani Kembangkan Inovasi Dorong Pembuatan Sistem Digital Monitoring yang Lebih Efektif

98
0

Prestasi Banyuwangi terus bersinar dengan meraih dua penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jatim 2023, Banyuwangi berhasil menyabet gelar “Kabupaten Sangat Cettar” dan masuk dalam “Top 30 Inovasi Terpuji.”

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, dalam pembukaan pameran inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023 di Batu pada Kamis (23/11/23). Salah satu inovasi terpuji yang membawa nama Banyuwangi adalah program lingkungan hidup Sekardadu, yang fokus pada kebersihan sungai dari hulu hingga hilir.

“Sekolah (SD hingga SMA) dan perguruan tinggi diberikan tanggung jawab merawat aliran sungai yang ada di sekitar lokasi mereka. Mereka rutin membersihkan serta mengedukasi warga sekitar untuk menjaga sungai,” ungkap Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Selain itu, Banyuwangi meraih penghargaan sebagai “Kabupaten Sangat Cettar” berkat budaya kerja Cetar (cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntabel, dan responsive). Prestasi ini didukung oleh indikator SAKIP, Indek Reformasi Birokrasi, Opini BPK, kualitas pelayanan publik, dan indeks inovasi daerah.

“Penghargaan ini bukan milik kami, melainkan milik seluruh masyarakat Banyuwangi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah bergotong royong membangun Banyuwangi,” pungkas Bupati Ipuk, menekankan kontribusi seluruh elemen masyarakat dalam kesuksesan ini.

Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo, menambahkan bahwasanya Program Sekardadu telah berjalan selama dua tahun, dan merawat 65 sungai dan saluran air dengan total panjang 29.700 meter. Melalui monitoring hingga September 2023, program ini telah memberikan dampak positif.

“Ke depan, ini akan terus dimasifkan hingga mencapai target 70.300 meter sungai yang akan dirawat,” kata Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo.

Inovasi ini akan terus dikembangkan, termasuk dengan pembuatan sistem digital untuk monitoring yang lebih efektif. “Kolaboratif dengan OPD, dunia pendidikan, dan masyarakat, program ini akan terus ditingkatkan dengan membangun model sistem manajemen sumber daya air yang terpadu,” imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here