Beranda Berita Jokowi Minta BUMN dan Swasta Dampingi Korporasi Untuk Wujudkan Transformasi Ekonomi

Jokowi Minta BUMN dan Swasta Dampingi Korporasi Untuk Wujudkan Transformasi Ekonomi

353
0

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelar rapat terbatas secara virtual dengan topik bahasan “Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi”. Dalam rapat tersebut, Jokowi mengingatkan bahwa model bisnis korporasi antara petani dan nelayan belum berjalan optimal, sehingga jajaran kementerian perlu fokus untuk membangun model bisnis korporasi petani dan nelayan di satu provinsi untuk bisa menjadi contoh provinsi lain.

“Saya melihat implementasi model korporasi petani dan nelayan belum berjalan optimal di lapangan,” kata Presiden Jokowi.

Pembentukan model bisnis korporasi bagi petani dan nelayan dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup petani dan nelayan yang nantinya mampu mewujudkan transformasi ekonomi. Maka dari itu, Jokowi mengingatkan badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah maupun swasta mau mendampingi korporasi petani dan nelayan agar bisa tercipta model bisnis yang benar-benar baik.

“Peran BUMN, peran swasta besar, atau BUMD, bukan semata-mata sebagai off-taker tapi juga bisa mendampingi mereka, mendampingi korporasi petani, mendampingi korporasi nelayan sampai tercipta model bisnis yang benar-benar berjalan. Ini yang belum,” kata Jokowi.

Beberapa tahun lalu, Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk melihat Lembaga pembangunan ranah federal atau FELDA di Malaysia, serta koperasi sapi di Spanyol. Menurutnya, model-model pendampingan yang bagus seperti itu mudah ditiru, namun hingga sekarang belum bisa dibangun.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) digunakan untuk meningkatkan skala bisnis petani dari produksi hingga ke pascapanen.

“KUR juga perlu didorong agar dalam pengembangan skala ekonomi yang lebih luas, petani mampu membeli, contohnya, rice milling unit (mesin penggiling padi) yang bisa dikerjakan langsung ataupun juga bisa dibuatkan ekosistem petani dan nelayan,” kata Airlangga.

Peningkatan skala bisnis petani merupakan tujuan untuk pembentukan kegiatan ekonomi seperti korporasi oleh para petani. Airlangga mengatakan KUR juga dapat menambah permodalan petani agar memperluas jangkauan pemasaran produk pertanian.

Petani juga dianjurkan untuk memanfaatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan rintisan (start up) untuk memasarkan produknya. “Disambungkan atau di-link ke perusahaan teknologi seperti Sayurbox atau Tanihub,” ujar dia.

Perusahaan-perusahaan penyalur pembiayaan bagi petani seperti PT Permodalan Nasional Madani (Persero), kata Airlangga, juga perlu melakukan pembinaan, selain menyalurkan kredit murah.

“Seperti terkait model rice milling unit di Demak, Jawa Tengah, untuk beras. Diharapkan 1-2 contoh ini bisa ditiru di daerah lain,” ujar dia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here