Beranda Berita Komisi IX DPR RI Usulkan Penambahan Tenaga Kesehatan

Komisi IX DPR RI Usulkan Penambahan Tenaga Kesehatan

332
0

Sudah hampir enam bulan pandemic Covid-19 melanda Indonesia. Di Bali, selama masa pandemic rumah sakit pun turut kesulitan dalam menangani wabah ini, bahkan di beberapa wilayah, tenaga medis mukaikewalahan seiring dengan melonjaknya peningkatan kasus yang terjadi. Bukan hanya tenaga medis, petugas radiologi yang bekerja di rumah sakit pun turut kewalahan, seperti yang terjadi di RSUD Klungkung.

Anggota Komisi IX DPR RI Ketut Kariyasa Adnyana tidak memungkiri hal tersebut, menurutnya pandemic belum terlihat akhirnya sehingga membuat petugas medis kewalahan karena telah bekerja keras selama enam bulan ini.

“Tentu lelah fisik dan lelah mental. Di sisi lain, sekarang ini rumah sakit menjadi benteng terakhir. Jadi tenaga medis itu memang harus diperhatikan,” ujar Kariyasa Adnyana

Ia pun menambahkan pihaknya yang membidangi Kesehatan sempat membahas bersama Kementerian Kesehatan mengenai penambahan jumlah tenaga medis dalam rapat koordinasi terkait rencana kerja dan anggaran (RKA).

Usulan penambahan tersebut akan dilakukan di rumah sakit vertikal atau rumah sakit daerah. “Sudah disetujui angkat tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19,” jelasnya

Menurutnya, usulan tersebut harus dibarengi juga dengan penambahan sarana atau peralatan untuk perawatannya. Pun demikian untuk penyakit lainnya. “Artinya di samping (perawatan) Covid-19, penyakit lainnya juga tidak bisa diabaikan, misalnya stunting,” imbuh politisi PDIP asal Busungbiu, Buleleng, ini.

penambahan jumlah tenaga kesehatan ini akan dieksekusi dalam tahun anggaran 2021. Atau tahun depan. Namun dia belum bisa menjelaskan berapa estimasi tenaga kesehatan yang akan ditambah. “Ini baru global (jumlahnya). Secara nasional,” bebernya.

Bukan hanya itu saja, pihaknya juga menyerahkan hibah APD dan Konsentrator Oksigen, yang didasarkan laporan yang diterima Komisi IX dari Kementerian Kesehatan belum lama ini. Bahwa, APD maupun Oksigen Consentrate sangat diperlukan khususnya bagi mereka yang mengalami masalah di paru-paru.

“Seperti diketahui, APD itu barang sekali pakai. Sehingga ketersediaannya juga perlu diperhatikan,” jelas Kariyasa Adnyana.

Kariyasa menjelaskan, pihaknya menggandeng Kementerian Kesehatan untuk menyalurkan hibah ini. Selain ke RS Sanglah, APD ini juga diserahkan kepada delapan rumah sakit lainnya di Bali. Masing-masing rumah sakit memperoleh 1.250 APD.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here