Anggota DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan kebersamaan dan tekad yang kuat menjadi modal utama rakyat Indonesia saat bertempur melawan penjajah.
“Merdeka atau Mati, itu pekikan yang membahana saat berperang melawan musuh. Tak peduli walau cuma bambu runcing di tangan, tak peduli dentuman meriam menghadang, semua diterjang demi lepas dari kungkungan penjajah,” katanya dalam keterangan tertulis.
Rahmad mencatat sejarah membuktikan darah dan nyawa tidak sia-sia, dan kemerdekaan akhirnya bisa diperoleh pada 17 Agustus 1945.
“Penjajah bisa diusir dan bangsa Indonesia pun mulai babak baru sebagai bangsa yang merdeka,” ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, saat ini bangsa kita dihadapkan pada masalah besar yaitu Covid-19 yang sudah menyerang dan nyaris menjajah.
Lalu ia mencontohkan ribuan nyawa sudah terenggut, dan semua sektor dihantam, sektor ekonomi pun nyaris lumpuh, kesehatan ambruk, kehidupan sosial kita pun menjadi carut marut, sehingga resesi dahsyat pun mengancam bangsa ini.
“Dalam kondisi seperti ini semangat perjuangan para pendahulu kita merebut kemerdekaan sejatinya menyatukan kita. Kebersamaan, bahu membahu guna melawan musuh tak kasat mata ini. Jika dahulu perjuangan dengan bambu runcing, kini cukup dengan rajin cuci tangan, jaga jarak, jauhi kerumunan dan tetap memakai masker,” katanya.
Untuk itu kembali Rahmad mengingatkan saatnya anak bangsa ini bersatu padu bergandengan tangan tidak saling menyalahkan.
“Percayalah, dengan semangat kemerdekaan, kita akan mampu memenangkan dan menggendalikan Covid-19 ini,” tandasnya.
