Pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan berfokus pada kebutuhan energi terbarukan, sebagai peluang ekonomi. Ganjar Pranowomengungkapkan bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) menjadi peluang investasi hijau. Dia mengatakan untuk beralih ke energi hijau, maka dibutuhkan biaya investasi yang besar.
Ganjar Pranowo menuturkan bahwa generator pembaharuan memiliki potensi sekitar 3.700 GW secara bertahap untuk kebutuhan energi dalam negeri sehingga porsi EBT di dalam bauran energi menjadi 25-30% hingga tahun 2029.
“Kami pernah hitung-hitung bersama tim, untuk kebutuhan investasi energi terbarukan, renewable energy, kira-kira sampai Rp1.300 triliun,” tuturnya.
Ganjar Pranowo menegaskan Indonesia harus segera beralih menciptakan energi terbarukan yang mandiri. Menurutnya, Indonesia cenderung tergantung dengan impor minyak.
Hal yang tidak bisa dipungkiri adalah saat Indonesia bergantung pada impor minyak, maka kondisi tersebut tidak baik, karena harga minyak dunia semakin fluktuatif dan bisa menggerus APBN.