Kabupaten Sleman mencatat penurunan angka stunting terbaik dari rata-rata lima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Capaian angka stunting sebesar 15% ini ditargetkan akan semakin menurun menjadi 14%.
Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo menegaskan Pemkab Sleman terus berkomitmen menurunkan angka stunting di wilayahnya. Langkah tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan generasi emas dan mewujudkan Indonesia emas.
“Percepatan penurunan ini tidak lepas dari kerja tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Sleman. Dan ke depan kita sedang upayakan dengan membentuk tim tenaga ahli dari kalangan akademisi untuk capai target turun di 14 persen,” ungkap Kustini dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11/2023).
Melalui forum koordinasi, lanjut Kustini, pemerintah berdiskusi dengan berbagai lembaga untuk menentukan langkah konkret yang terintegrasi, terpadu dan masif.
“Dalam rapat koordinasi itu kita membahas seperti data pemantauan status gizi, pemberian makanan tambahan, tim pendamping keluarga, pelaksanaan mini lokakarya bapak asuh dan konvergensi,” paparnya.
“Harapannya melalui forum koordinasi ini jadi sarana tukar ide dan gagasan untuk mewujudkan percepatan penurunan stunting dan Sleman zero stunting,” sambungnya.
Sementara itu, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) DIY turut mengapresiasi capaian penurunan persentase angka stunting di Sleman.
“Kabupaten Sleman luar biasa dalam persentase penurunan stunting, yakni dari angka 16 persen menjadi 15 persen,” kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY Andi Ritamariani.
Dalam Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Sleman, Senin (13/11), Andi mengungkapkan BKKBN akan membantu mendampingi dan menganalisa pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Sleman.
