Beranda Berita Bupati Etik Suryani memberikan perhatian khusus untuk anak disabilitas

Bupati Etik Suryani memberikan perhatian khusus untuk anak disabilitas

97
0

Pengawasan di sekolah diminta diperketat. Kepala sekolah dan guru wajib mengawasi secara langsung aktivitas belajar mengajar dan kondisi siswa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya kasus perundungan atau bullying. Anak berhak mendapatkan perlindungan serta pendidikan layak sesuai ketentuan berlaku.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Minggu (5/11) mengatakan, Pemkab Sukoharjo mengantisipasi sejak dini munculnya kasus perundungan atau bullying pada anak khususnya siswa sekolah. Hal itu dilakukan mengingat anak berhak mendapatkan sepenuhnya jaminan pendidikan di sekolah dan kebebasan berkumpul dengan teman atau orang lain.

Pemkab Sukoharjo memberikan jaminan penuh pada anak. Hal ini juga seperti sudah dilakukan dalam kehidupan sehari mengingat Kabupaten Sukoharjo merupakan Kabupaten Layak Anak (KLA). Antisipasi juga sudah dilakukan dengan meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo memperketat pengawasan.

Disdikbud Sukoharjo diminta mengawasi langsung kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pengawasan semakin diperketat setelah ada temuan kasus perundungan anak disejumlah daerah. Namun demikian kasus perundungan anak belum ditemukan di Kabupaten Sukoharjo.

“Disdikbud Sukoharjo kami minta mengawasi sistem pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Antisipasi dini dilakukan jangan sampai ada kasus perundungan. Anak berhak mendapat pendidikan, bermain dan berkumpul dengan teman di sekolah. Disinilah peran guru sangat penting,” ujarnya.

Pemkab Sukoharjo meminta pada Disdikbud Sukoharjo melakukan evaluasi dan laporan dari sekolah. Selain itu juga dilibatkan komite maupun orang tua murid.

“Baik di sekolah maupun di rumah maupun lingkungan masyarakat. Anak tetap berhak mendapat perlindungan. Termasuk pula anak disabilitas, jangan sampai ada perundungan,” lanjutnya.

Etik Suryani menambahkan, khusus anak disabilitas mereka juga berhak mendapatkan perlindungan dan jaminan pendidikan. Disdikbud Sukoharjo dibantu Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo bersama melakukan pengawasan. “Sekarang sudah banyak sanggar inklusi di desa, kelurahan dan kecamatan. Tetap dampingi anak belajar,” lanjutnya.

Kepala Disdikbud Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan, pengawasan tetap dilakukan dengan melibatkan sekolah dan guru. Khusus untuk guru memiliki peran penting karena mereka yang mengetahui kondisi dan situasi selama pembelajaran siswa. Selain itu guru juga paham mengenai karakter masing-masing siswa.

Disdikbud Sukoharjo meminta pada guru aktif tidak sekedar pembelajaran atau pelaksanaan pendidikan di sekolah saja, namun juga pelaporan apabila ditemukan masalah. Termasuk pula deteksi dini terhadap masalah yang kemungkinan muncul selama pendidikan di sekolah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here