Beranda Berita Program TKM Kewirausahaan Sukses, Dewi Aryani Cetak Petani Melon Milenial

Program TKM Kewirausahaan Sukses, Dewi Aryani Cetak Petani Melon Milenial

207
0

Kabupaten Tegal – Anggota DPR RI Dr Dewi Aryani mengungkapkan apresiasi atas keberhasilan pemuda Karang Taruna Desa Adiwerna yang berhasil mengembangkan green house yang ditanami melon Jepang (Japanese Muskmelons) jenis wakatobi akhirnya bisa dipanen.

Dirinya juga berharap budidaya melon jenis wakatobi ini terus dikembangkan di Desa Adiwerna. “Ini peluang usaha yang bagus dan menjanjikan, terus kembangkan. Saya berharap makin banyak pemuda karang taruna yang menekuni pertanian buah-buahan dan bisa menjadi model wirausaha yang bisa di contoh desa-desa lainnya di Kabupaten Tegal,” ujarnya, Jumat (15/4/2022).

Untuk mendukung sektor pertanian tersebut, dalam waktu dekat, legislator asal Dapil Jateng IX ini bakal menggelontorkan lagi ribuan bibit buah-buahan untuk desa-desa di Kabupaten Tegal.

“Masa pandemi 2 tahun terakhir membuat perekonomian menurun sehingga perlu kita tumbuhkan jiwa wirausaha terutama di sektor pertanian,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Adiwerna, Saeful Anwar sebagai pengelola green house mengatakan ini merupakan panen perdana setelah melakukan serangkaian proses mulai dari persiapan lahan, persemaian bibit hingga pemupukkan dan pemeliharaan tanaman.

Saeful menjelaskan, minat dan keberhasilan para pemuda di Desa Adiwerna menjadi petani milenial tak lepas dari arahan dan bimbingan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr Dewi Aryani melalui program TKM Kewirausahaan.

“Menumbuhkan semangat bertani para pemuda sekarang ini tak lagi mudah. Namun melalui program TKM Kewirausahaan yang Ibu Dewi Aryani berikan, kami merasa mendapatkan energi baru. Bahwa bertani itu juga bisa disiasati dengan cara yang mudah tapi menjanjikan hasil maksimal,” ungkap Saeful.

Dijelaskan Saeful, lahan yang dibutuhkan juga tak perlu luas seperti kebun pada umumnya, dan masa tanam melon jenis Wakatobi ini hanya membutuhkan waktu sekira 75 HST (hari setelah tanam).

“Setelah lahan selesai, baru dilakukan penyemaian bibit melon dari biji. Kurang lebih dari mulai pembibitan itu sekitar 12 hari kemudian setelah 12 hari siap pindah tanam ke lahan,” jelas Saeful.

Perawatan juga merupakan kata kunci keberhasilan budidaya melon jenis ini. Karena melon itu rawan dengan jamur, virus dan lain-lain. Sistem penanaman menggunakan green house atau tertutup, sedang sistem pengairannya semi otomatis dengan menggunakan gravitasi dan setiap lubang tanam terdapat selang-selang kecil untuk menyiram tanaman.

Untuk harga jual sendiri, melon jenis Wakatobi relatif mahal jika dibandingkan dengan melon jenis biasa yang banyak ditemukan di pasar tradisional bahkan supermarket.

“Per kilogram biasanya dijual dengan harga Rp 75 ribu, untuk berat satu buah melon rata-rata 2,2 kilogram. Target market kami ke depan akan menyasar pasar buah modern di kota-kota besar,” tambah Saeful.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here