Beranda Berita Empat politikus PDI Perjuangan Bertemu Bahas Pembangunan Solo Raya

Empat politikus PDI Perjuangan Bertemu Bahas Pembangunan Solo Raya

303
0

Empat politikus PDI Perjuangan yakni Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Aria Bima (DPR RI), Gibran Rakabuming (Wali Kota Solo), Etik Suryani (Bupati Sukoharjo) bertemu di Puri Gedeh Rumah Dinas Gubernur Jateng, Jumat (19/3/2021).

Pertemuan tersebut dikatakan membicarakan masalah pembangunan wilayah Solo Raya. Seusai acara, Aria Bima mengatakan koordinasi dan kolaborasi antar-kepala daerah di wilayah Solo Raya sangat penting. Hal itu juga tidak lepas dari tugas Ganjar sebagai gubernur.

“Dengan begitu, road map pembangunan Solo Raya nantinya akan semakin jelas. Interkonektivitas misalnya lewat jalan, kereta api nantinya satu desain untuk membuat kebijakan transportasi publik. Selain itu juga terkait road map branding wisata dan budaya,” kata Aria Bima.

Seperti diketahui, daerah yang termasuk Solo Raya yakni Kota Solo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, dan Wonogiri atau biasa disingkat Subosukowonosraten.

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng V (Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Kota Solo) ini memberikan contoh pembangunan moda transportasi bus dan kereta api yang harus terkoneksi antar-daerah di Solo Raya.

“Transportasi bus untuk Subosukowonosraten dalam rangkaian. Jalan kereta yang melewati Wonogiri, Sragen, Klaten, kenapa tidak dalam satu orkestrasi di Solo Raya untuk keperluan pariwisata misalnya,” jelasnya.

Menurutnya, pertemuan tersebut untuk mengikat tali batin terlebih dulu, untuk kemudian bisa dilanjutkan dalam ikatan tali pikiran dan diimplementasikan dalam tali kebijakan.

Sementara, Gibran mengatakan bahwa pertemuan itu digelar santai. Ia bersama Ganjar, Etty dan Aria Bima hanya ngobrol terkait sinergi pembangunan daerah.

Gibran mengatakan sejumlah persoalan dibahas dalam pertemuan itu. Intinya, bagaimana membangun kerjasama dalam pembangunan kawasan Solo Raya.

“Kami membahas pengembangan Solo Raya. Kerja sama di wilayah Solo Raya penting. Karena masalah Sukoharjo itu masalah Solo juga. Masalah bersama dan harus diselesaikan bersama,” katanya.

Ia memberikan contoh masalah kerusakan Underpass Makamhaji di Kartasura Sukoharjo. Dampak dari kerusakan itu berdampak pada lalu lintas di Kota Solo sehingga pengguna jalan dalam kota padat.

Selain itu, adanya laporan jalan berlubang di Gemolong Kabupaten Sragen, yang mengadu kepada Gibran.

“Kan tidak bisa saya bilang, itu bukan kewenangan saya karena bukan wilayah Solo, nggak bisa seperti itu. Sekarang semua masalah harus diselesaikan bersama, karena Solo Raya ini saling bergandengan tangan,” tegasnya.

Selain itu, persoalan konektivitas antar wilayah di Solo Raya lanjut Gibran juga dibahas dalam pertemuan itu. Misalnya, rencana pengembangan moda kereta api yang menghubungkan Solo Raya, serta penambahan koridor BRT ke wilayah-wilayah itu.

“KRL sudah disiapkan, selain itu koridor-koridor BRT juga harus ditambah. Sehingga, konektivitas dan jangkauan masyarakat jadi lebih luas,” jelasnya.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mendukung penuh upaya kolaborasi membangun Solo Raya. Dirinya mengatakan banyak persoalan yang harus diselesaikan bersama antar-wilayah itu.

“Misalnya persoalan jalan, transportasi umum dan lainnya. Belum lagi pengembangan wisata yang juga harus terintegrasi,” ucapnya.

Dalam pertemuan itu, Ganjar menginginkan agar pembangunan wilayah di Jawa tengah tidak berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi antar wilayah sangat penting untuk mendukung jalannya pembangunan.

“Apalagi Solo Raya ini, saling berkaitan antar-satu sama lainnya. Jadi memang harus bersinergi, baik pembangunan infrastruktur, transportasi, sosial, pengembangan pariwisata dan lainnya,” katanya.

Ganjar juga meminta agar program-program kerja yang telah disiapkan segera dimasukkan dalam Musrenbang 2022. Sebab saat ini, Musrenbang 2022 sudah berjalan dan daerah diminta memetakan program-program prioritas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here