Sebanyak 20 pedagang kaki lima (PKL) yang tergabung dalam PKL Sehati Kulonprogo akan mendapat bantuan gerobak angkringan. Agar bantuan bisa bermanfaat, mereka mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dengan materi kewirausahaan, pemasaran dan managemen keuangan.
Anggota Komisi C DPRD DIY Novida Kartika Hadi mengatakan, dalam reses yang digelar muncul aspirasi dari masyarakat dalam penyusun pokok-pokok pikiran DPRD DIY.
Dari aspirasi inilah kemudian diperjuangkan mendapatkan bantuan usaha berupa gerobak angkringan.
“Bantuan gerobak ini diharapkan bisa menjadi sarana usaha, agar bisa bermanfaat mereka diberikan bimbingan teknis ini,” kata Novida, di sela Bimtek Kewirausahaan di Joglo TP Wates, Kulonprogo, Selasa (16/3/2021).
Politisi PDI Perjuangan ini meminta bantuan yang diberikan benar-benar bisa memberikan manfaat. Salah satunya untuk memulihkan kestabilan ekonomi dalam masa pandemi Covid-19.
“Sinergitas antar kelompok ini harus terbangun agar usahanya lebih maju,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulonprogo Iffah Mufidati mengatakan, PKL bukan lagi sebagai pedagang kaki lima. Namun mereka sudah maju dan lebih kreatif sehingga lebih tepat disebut sebagai Pedagang Kreatif Lapangan.
“Kreativitas para pelaku PKL harus bisa diwujudkan dalam melayani konsumen yang lebih maju mengikuti perkembangan jaman,” katanya.
Sementara itu, Perwakilan Dinas Perdagangan dan Perindustrian DIY, Lukis Wahono minta kepada Pemkab Kulonprogo untuk ikut mendampingi pelaku UMKM ini.
Melalui pendampingan yang lebih intensif, diyakini akan menjadikan usaha mereka lebih maju.
Bimbingan Teknis ini dilaksanakan bekerja sama SMEDC Jogja selama dua hari, 15-16 Maret 2021 di Joglo TP diikuti 20 orang anggota PKL Sehati Kulonprogo.
