Beranda Berita Mensos Resmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung

Mensos Resmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung

467
0

Menteri Sosial Tri Rismaharini berharap unit pelayanan teknis (UPT) milik Kemensos bisa melayani berbagai keperluan masyarakat.

Fungsi lain dari UPT Kemensos adalah meningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu dengan pembinaan vokasi dan wirausaha. Salah satu gebrakan itu dengan mendirikan Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Bekasi dan kini di Temanggung.

Sebelum dua SKA tersebut, Kemensos memberdayakan lima anak yang ketergantungan Napza di Mojokerto, Jawa Timur. Mereka atas kemauan sendiri mengelola kafe yang kini makin ramai pelanggan. Dengan memperluas layanan sosial, akan lebih banyak anggota masyarakat yang membutuhkan akan terlayani.

Kemensos menyadari besarnya tantangan menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari setahun. Salah satu dampak pandemi adalah banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggalnya.

“Kami membuat Rusunawa untuk tempat tinggal para eks pemulung dan tunawisma, serta membuka lapangan kerja melalui Sentra Kreasi ATENSI,” kata Mensos.

Di kesempatan sama, Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat menyatakan, melalui (SKA), kelompok marjinal mendapatkan peluang kerja. Di Balai Kartini Temanggung, SKA melibatkan penyandang disabilitas intelektual, sensorik netra dan fisik.

Galeri ATENSI Batik Ciprat melibatkan tiga orang penyandang disabilitas intelektual, Kafe Kartini terdiri dari empat orang penyandang disabilitas intelektual dan seorang penyandang disabilitas fisik. Sementara itu, Galeri Atensi Laundry melibatkan tiga orang penyandang disabilitas intelektual.

“Selain itu, Sheltered Workshop Peduli (SWP) telah mengembangan produksi Batik Ciprat dan produk turunannya di 30 titik pada 23 Kabupaten. Secara keseluruhan SKA Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung telah memberdayakan 580 orang penyandang disabilitas,” katanya.

Menurut Harry, sebelumnya penyandang disabilitas kesulitan untuk melakukan pemasaran, maka kini SKA menjadi wadah menyediakan galeri, melakukan promosi dan pemasaran. Sebelumnya para Penyandang Disabilitas yang sudah mendapatkan pelatihan barista, tetap kesulitan untuk bekerja.

“Dengan adanya Cafe Kartini mereka bisa langsung bekerja, menghasilkan uang,” katanya.

Selain membangun SKA dan rusunawa, Kemensos bekerja sama dengan Ditjen Administrasi Kependudukan, Kementerian Dalam Negeri membuat KTP bagi 65 eks pemulung dan tunawisma

Kemensos juga menyalurkan tenaga siap kerja yang merupakan eks pemulung dan tunawisma melalui beberapa tahap ke berbagai perusahaan seperti Grand Kamala Lagoon Bekasi, PT Waskita Karya Tbk, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Otsindo Prima Raya, dan PT. Kamadjaja Logistics.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here