Semua pihak harus tetap waspada atas ancaman bencana di Indonesia yang bisa terjadi setiap saat sebagai bagian dari mitigasi bencana. Tahun 2021 diawali sejumlah bencana di beberapa wilayah Indonesia. Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan senantiasa hadir di semua lokasi bencana tersebut untuk membantu para korban.
Baguna mengemban misi kemanusiaan dengan melaksanakan semangat gotong royong. Membantu rakyat yang terkena bencana. “Baguna terus hadir di tengah rakyat dan membantu korban bencana tanpa memandang latar belakang agama, suku, ataupun pilihan politik” Demikian pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada personil Baguna.
Menurut Sekretaris Baguna PDI Perjuangan Vian Feoh, sejak awal tahun setidaknya ada tiga bencana yang menonjol dengan ratusan korban, baik meninggal maupun luka parah. Tiga bencana itu yakni jatuhnya pesawat Sriwijaya Air (Jakarta), tanah longsor di Kabupaten Sumedang (Jawa Barat), dan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Dia menjelaskan, dalam semua kejadian itu, Baguna DPP PDI Perjuangan bersama sejumlah pihak lainnya hadir dan bergerak cepat membantu para korban sebagaimana misi awal dari badan yang dibentuk 15 tahun lalu tersebut.
Kali ini, Baguna PDI Perjuangan yang mendapat perintah dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melalui Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, hadir di semua wilayah bencana. Dalam setiap kesempatan, Hasto Kristiyanto selalu mengingatkan bahwa Baguna merupakan alat perjuangan partai di bidang kemanusiaan.
“Dalam kondisi apapun, Baguna siap dan hadir ketika rakyat membutuhkan bantuan,” ujar Vian Feoh.
Sejak pekan lalu, seluruh jajaran Baguna di seluruh Indonesia bersama berbagai pihak terkait lainnya terjun di tiga kejadian bencana itu. Di tengah bencana tersebut, baguna juga terlibat aktif pada kegiatan Cinta Ciliwung Bersih dalam rangka Hari Ulang Tahun PDIP ke-48.
Sadarestuwati yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan menjelaskan Baguna memberikan dukungan kemanusiaan dalam tragedi Siriwijaya Air dengan mendirikan dapur umum di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lokasi dan kegiatan dapur umum itu berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional.
“Kami turut berbela sungkawa atas terjadinya tragedi kecelakaan ini. Semoga keluarga para korban diberi ketabahan. Di sisi lain, kami berupaya memberikan dukungan nyata kepada para relawan yang sedang berjuang di tengah laut,” ujar Sadarestuwati.
Selain tragedi Sriwijaya, Baguna juga secara cepat hadir di beberapa lokasi bencana di Sumedang dan Kalimantan Selatan. Dalam bencana longsor di Cihanjuang, Kabupaten Sumedang, Baguna Jawa Barat yang dipimpin Derajat Hidayat sudah menerjunkan tim rescue untuk membantu evakuasi para korban. Selain itu, bekerja sama dengan Komunitas Brother Dog Bandung, ikut mendukung penggunaan anjing pelacak dalam mencari dan melakukan evakuasi para korban.
“Ini membuktikan bahwa Baguna hadir untuk wong cilik dalam kondisi apapun. PDI Perjuangan selalu hadir setiap saat bersama masyarakat. Kawan-kawan di Jawa Barat juga sudah terjun tidak lama setelah longsor di Sumedang pada Sabtu lalu,” jelas Vian Feoh.
Hingga Kamis (14/1/2021), Kantor Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Bandung mencatat sudah ada 24 korban yang ditemukan meninggal dunia akibat bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang.
Selain di Sumedang, Baguna Kalimantan Selatan juga sudah menerjunkan tim untuk membantu para korban yang dilanda banjir di sejumlah wilayah. Sejak pekan lalu, beberapa wilayah di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tapin, dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
