Beranda Berita Fikiran Ra’jat Majalah Kaum Marhaen

Fikiran Ra’jat Majalah Kaum Marhaen

489
0

Tahun 1932, Bung Karno sapaan akrab Soekarno menerbitkan Fikiran Ra’jat sebagai “Madjalah Politik Popoeler”. Moto atau semboyan majalah “Kaoem Marhaen! Inilah Madjallah Kamoe!” Soekarno (tanda tangan) yang dicetak berwana merah menggunakan tulisan tangan berhuruf sambung. Di sini Soekarno mengubah gaya bahasanya menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti semua lapisan pembaca.

Selain Fikiran Ra’jat, di waktu yang sama Soekarno juga menerbitkan Soeloeh Moeda Indonesia, tetapi target pembacanya beda. Gaya bahasanya juga beda. Soeloeh Moeda Indonesia ditujukan buat kalangan terpelajar atau pemimpin-pemimpin pergerakan.

Pendidikan politik yang ditanamkan dalam berbagai rubrik Fikiran Ra’jat adalah yang berkaitan dengan perlawanan terhadap kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme serta menunjukkan keberpihakan politik pada kaum marhaen.

Nomor perkenalan atau dummy nummer Fikiran Ra’jat terbit pada 15 Juni 1932 sedangkan edisi pertamanya 1 Juli 1932. Selanjutnya Fikiran Ra’jat sepekan sekali sesuai motonya, “terbit tiap-tiap minggoe” kecuali beberapa edisi karena hambatan teknis dan terbit dalam rentang dua minggu. Alamat redaksinya ada di Astana-Anjarweg Nomor 174, Bandung. Majalah itu terus terbit hingga tahun 1933.

Majalah Fikiran Ra’jat mempunyai tujuan mempropagandakan persatuan Marhean dengan cara memberikan penerangan populer teori politik ke kaum Marhaen. Sebab melawan praktik imperialisme dan kapitalisme, kehadiran Fikiran Ra’jat sangat dikontrol oleh pemerintah kolonial Belanda. Bung Karno sebagai ketua sidang redaksi beberapa kali mendapat teguran akibat isi “Fikiran Ra’jat”. Tidak hanya diperingatkan, majalah itu pun pernah diberangus Pemerintah kolonial Belanda.

Bung Karno tidak cuma menulis. Tapi juga pintar menggambar karikatur. Hampir tiap edisi Fikiran Ra’jat disertai karikatur yang digambarnya sendiri. Copywriter merangkap Art Director. Bagian karikatur inilah yang terutama menjadi salah satu sebab mengapa majalah Fikiran Ra’jat dibredel oleh pemerintah kolonial Belanda.

Di dalam majalah Fikiran Rakjat tercatat ada 13 buah karikatur, 5 di antaranya karya Bung Karno atas nama Soemini. Bung Karno mengunakan nama alias Soemini di setiap karya karikaturnya. Nama kakak perempuan beliau sengaja dipilih agar lebih aman.

Selain itu, yang menarik dari majalah Fikiran Ra’jat adalah rubrik suara pembaca yang dinamakan Primbon Politik berisi tanya jawab antara para pembaca dengan dengan redaksi majalah Fikiran Ra’jat terhadap hal-hal yang khusus politik. Dengan menggunakan Bahasa yang dimengerti oleh rakyat kecil, majalah tersebut menjadi salah satu alat politik Bung Karno disamping rapat massa Partindo untuk mempropagandakan anti kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here