Beranda Berita Didasarkan Survei Internal, Banteng Depok Pede Kalahkan Incumbent

Didasarkan Survei Internal, Banteng Depok Pede Kalahkan Incumbent

318
0

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Depok optimis dan percaya diri (pede) bisa meraih kemenangan di Pemilihan Wali KotaWakil Wali Kota (Pilwalkot) Depok. Ini didasarkan pada hasil survei internal terhadap elektabilitas pasangan calon (paslon) Pradi Supriatna-Afifah Alia, yang mampu mengalahkan paslon incumbent Mohammad Idris – Imam Budi Hartono.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Depok, Hendrik Tangke Allo mengatakan, berdasarkan hasil survei internal PDIP di akhir November lalu, elektabilitas pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia sudah mencapai 55 persen. Angka ini terhitung cukup baik, mengingat hari pemungutan suara tinggal hitungan jari.

“Dari hasil survei internal kita, elektabilitas Pak Pradi dan Bu Afifah sudah mencapai 5560 persenan, hingga akhir November. Tingkat keterkenalan keduanya juga sangat baik di masyarakat,” ujarnya.

Wakil Ketua Pemenangan Koalisi Depok Bangkit (KDB) ini menyebut, terkereknya elektabilitas Pradi-Afifah adalah buah kerja keras paslon, partai koalisi dan masyarakat Kota Depok yang menginginkan perubahan. Apalagi, teknis kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 lebih rumit, akibat pandemi Covid-19.

Di masa tenang, dia mengaku, koalisi Pradi-Afifah tinggal melakukan satu tugas penting, yakni berdoa. Hendrik mengakui, di masa tenang hingga beberapa jam sebelum hari pemungutan suara adalah masa-masa rawan dari serangan politik uang.

Tapi dia yakin, masyarakat Kota Depok sudah cukup pintar menolak praktik lancung itu. “Saya yakin masyarakat. Kota Depok akan menolaknya. Ka rena mereka paham, prak tik itu hanya merusak proses demokrasi dan bisa dipidana,” jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) meningkatkan pengawasannya di masa tenang hingga di hari pencoblosan. Karena secara konstitusi, Bawaslu adalah garda terdepan untuk mencegah praktik politik uang.

“Bawaslu kita harapkan bisa meningkatkan pengawasan. Sebab (masa tenang dan hari pencoblosan) ini masa paling rawan. Jangan sampai kepercayaan yang diberikan masyarakat rusak akibat kinerja Bawaslu yang kurang maksimal,” tandasnya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengajak seluruh pengurus dan kader partai untuk tetap solid mendukung Pradi Afifah hingga hari pemungutan suara Pilwako Kota Depok.

Menurutnya, selama ini Depok dipimpin oleh mereka yang konservatif dan tidak memiliki ide yang terbuka bagi sebuah kota modern. Padahal, Depok merupakan gudangnya kaum intelektual dan orang hebat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here