Beranda Berita Orang Tua Harus Waspadai Toxic Friendship Pada Remaja

Orang Tua Harus Waspadai Toxic Friendship Pada Remaja

589
0

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo meminta para orang tua untuk berperan aktif memberikan edukasi kepada anak-anak terkait lingkungan dan pertemanan.

Hasto mengatakan bahwa hal tersebut sangat penting untuk menjawab tantangan bonus demografi di masa depan. Dia menyarankan para orang tua memberi perhatian kepada para anak remaja dan lingkungannya untuk menghindarkan remaja dari toxic friendship.

Menurut data yang ada, Hasto menjelaskan terjadi peningkatan jumlah orang dengan gangguan kejiwaan di Indonesia. Dari awalnya sekitar 1,3 per seribu orang pada awal 2000-an, kini sudah di angka 18 per seribu.

Tentu saja hal ini bisa berpotensi adanya orang-orang dengan gangguan kejiwaan yang hadir di tengah-tengah masyarakat. Pada titik itu, Hasto mengatakan remaja harus dijaga dan mendapat perhatian serius. Dari seluruh warga negara, sebanyak 24,3 persen adalah remaja. Kelompok remaja inilah kunci bangsa Indonesia bisa memetik bonus demografi.

“Syarat kita bisa memetik bonus demografi ini asal tak kawin muda, tak hamil usia muda, tak putus sekolah. Kalau remaja kita begitu, terjadi miss bonus demografi. Efeknya nanti stunting juga akan meningkat,” kata Hasto.

Setiap orang tua menurut Hasto wajib memperhatikan lingkungan keluarganya sendiri dan lingkungan wilayahnya masing-masing . sebab di lingkungan masyarakat banyak terjadi pengaruh negatif.

“Sehingga ada peluang toxic friendship yang efeknya toxic relationship. Efeknya banyak keluarga toxic, perceraian tinggi, dan bukan keluarga mandiri,” kata dia.

BKKBN sendiri akan berusaha mendorong perbaikan lingkungan ini dengan program yang bertujuan menggelorakan kampung berkualitas. Basisnya mengambil inspirasi dari Trisakti Bung Karno, di mana kampung berkualitas adalah yang teguh dalam ideologi, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian di dalam kebudayaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here