Beranda Berita Perajin Tuban Bangga, Tenun Gedognya Dipakai Presiden Jokowi

Perajin Tuban Bangga, Tenun Gedognya Dipakai Presiden Jokowi

382
0

Perajin batik tenun gedog asal Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban Jawa Timur bangga melihat hasil tenunannya dipakai Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Batik dengan motif gelombang natural warna cokelat muda dipadu hitam, bercorak daun dan binatang laut tersebut dikenakan Jokowi pada saat acara resmi di Istana Negara.

Pengusaha sekaligus perajin tenun gedog asal Tuban, Nurida Dikarina, mengatakan bahwa namanya terangkat setelah hasil karyanya dikenakan Presiden Jokowi.

“Tentu kami bangga, batik tenun gedog dipakai Bapak Presiden di Istana Negara, ujar Rida, panggilannya pada Tempo Jumat, 2 Oktober 2020.

Rida mengatakan bahwa batik tenun gedog buah karyanya dibeli Presiden Jokowi saat ada acara pameran batik yang difasilitasi Bank Indonesia dan Pertamina di Jakarta Convention Center (JCC) beberapa bulan lalu
Belakangan diketahui, tak hanya Presiden Jokowi saja yang membeli batik dengan motif yang sama tersebut. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf juga ikut membeli di acara yang sama. Meski motifnya batik tenunnya sama yaitu gelombang natural, tetapi warna dan coraknya berbeda.

Data di Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Dinkoperindag) Kabupaten Tuban menyebutkan, sentra kerajinan batik tenun atau batik gedog di Tuban mencapai 1.234 unit. Sedangkan jumlah tenaga kerjanya sekitar 2.000 orang yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Kerek, dan Kecamatan Kota Tuban.

Untuk mengapresiasi dan menghormati karya-karya batik, Pemerintah Kabupaten Tuban juga mewajibkan para karyawannya mengenakan batik, pada Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober.

Surat edaran yang ditandatangani Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban Budi Wiyana, menyebut, karyawan Pemda, BUMN/BUMD dan juga karyawan swasta untuk memakai batik mulai tanggal 2 hingga tanggal 10 Oktober 2020.

“Ini dalam rangka melestarikan kreativitas seni budaya batik, setidaknya setelah diresmikannya batik sebagai warisan budaya oleh dunia internasional, dalam hal ini Unesco pada 2 Oktober 2009,” ujarnya Caroline.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here