Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia mendapat komitmen 290 juta dosis vaksin Covid-19. Jumlah tersebut adalah total hingga akhir tahun 2021.
Sementara itu, akhir tahun ini akan ada 20 hingga 30 juta vaksin yang di dapatkan. Hal tersebut merupakan kesepakatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir saat berkunjung ke China. Jumlah tersebut diketahui sudah mencukupi vakin dalam negeri.
“Kita akan dapat 20 juta sampai 30 juta sampai akhir tahun ini, sampai akhir 2021 kira-kira jumlahnya 290 juta,” ujar Jokowi.
Selain itu, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin buatan sendiri yang disebut vaksin merah putih.
Jokowi mengatakan, apabila produksi vaksin di Indonesia melebihi kebutuhan, maka vaksin tersebut dapat diekspor ke berbagai negara yang membutuhkan. Namun, saat ini, belum Negara siap memenuhi kebutuhan vaksin.
“Kalau yang kita miliki berlebih ya nggak apa-apa dijual ke negara lain, karena di ASEAN saja saya lihat belum ada negara yang siap dengan vaksin,” kata Jokowi.
Namun, hingga saat ini, pembuatan vaksin masih dalam tahapan uji klinis tahap ketiga untuk jenis vaksin Sinovac yang bekerja sama denagn perusahaan asal China.
Untuk diketahui, terdapat relawan uji coba vaksin Covid-19 di RS Pendidikan Universitas padjajaran yang telah disuntuk pada selasa.
Setelah 24 jam disuntik, relawan tersebut merasa tidak ada efek yang buruk terhadap dirinya.
“Secara umum sih Alhamdulillah enggak ada,” ujar Fadly Barjadi Kusuma.
Beberapa kondisi yang sering dialami setelah disuntik vaksin pun tidak ia rasakan seperti bengkak hingga peningkatan suhu tubuh.
“Efek samping itu Alhamdulillah enggak ada juga setelah 24 jam,” ujar Fadly, yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online (Ojol) di Kota Bandung itu.
Ia pun mengaku hanya mengalami kantuk saja setelah penyuntikan vaksin tersebut, namun belum bisa dipastikan apakah itu masuk dalam efek yang ditimbulkan atau tidak.
