Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci dalam webinar yang digelar oleh Majelis Nasional KAHMI dan Alumni GMNI serta BAMUSI. Ketum PDIP itu juga sempat menyinggung implementasi Pancasila yang bertema Falsafah hidup Bangsa & Ideologi Negara.
Megawati berharap agar webinar ini bisa dijadikan momentum untuk melakukan intropeksi soal kemerdekaan Indonesia yang sudah berusia 75 tahun.
“Pada 18 Agustus 1945 pendiri bangsa menyepakati dasar dan ideologi negara adalah Pancasila, yang sila-silanya termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Kesepakatan tersebut adalah hasil kristalisasi pemikiran Bung Karno yang disepakati pendiri bangsa secara aklamasi,” kata Megawati.
“Momentumnya di pidato Bung Karno di BPUPKI dan berkembang dalam Piagam Jakarta. Oleh panitia 9 yang diketuai Bung Karno hingga mencapai konsensus final,” lanjut dia.
Selanjutnya, Megawati juga menekankan sejarah mencatat peran penting Soekarno dalam proses kemerdekaan dan lahirnya Pancasila. Menurutnya, Pancasila selalu menjadi pijakan dan bintang penuntut.
Dalam proses lahirnya Pancasila, Soekarno menggodoknya berdasarkan nilai-nilai yang hidup di antara rakyat Indonesia.
“Bung Karno enggak pernah mengklaim sebagai pencipta Pancasila. tapi menggalinya dari nilai-nilai yang hidup lestari dalam kepribadian dan budaya bangsa Indonesia,” jelas dia.
Namun, ia pun menyoroti bahwa masih ada saja pihak yang mengganggu Pancasila saat ini.
“Pada usia 75 tahun RI, masih saja ada pihak yang mencoba mempertentangkan prinsip bernegara, agama dengan negara, agama dengan Pancasila, bahkan mengotak-atik prinsip negara yang telah selesai disepakati.” Ujar Megawati.
Dengan adanya diskusi ini, Megawati menilai cukup bangga dikarenakan masih ada pihak yang memiliki perhatian kepada Pancasila. Ia berharap diskusi tersebut juga bisa menyelamatkan dan melestarikan Pancasila.
