Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan bahwa perempuan memiliki potensi serta peran yang besar dalam sektor perekonomian sebagai pelaku usaha.
“Berdasarkan survey Bank Dunia di tahun 2016, terdapat lebih dari 50% usaha mikro dan kecil yang dimiliki oleh perempuan,” ujar Bintang.
Berdasarkan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun 2017-2018, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dari total 64 juta unit usaha di Indonesia, sebanyak 99,9% diantaranya yakni usaha mikro, kecil dan menengah.
Berdasarkan survey usaha kecil menengah Indonesia terhadap 237 responden pada Juni 2020, ditengah pandemic Covid-19 ini pelaku usaha mampu bertahan dan mengalami peningkatan omset dengan melakukan penjualan secara online.
Hal tersebut juga sejalan dengan survey MarkPlus yang melaporkan adanya peningkatan transaksi belanja ritel dari semula 4,7% menjadi 28,9% selama pandemic, sementara transaksi secara luring menjadi turun dari yang semula 52,3% menjadi 28,9%.
Dari hal tersebut, dapat dilihat adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat ke arah digital yang cukup signifikan terutama di masa pandemic Covid-19 ini. Penjualan secara daring akan membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah tumbuh lebih cepat dan kompetitif.
“Usaha mikro, kecil dan menengah memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Perempuan sebagai pelaku usaha dari mayoritas usaha mikro, kecil dan menengah sangat berjasa dalam menopang perekonomian bangsa,” ujar Bintang.
Bintang mengatakan, pada saat krisis ekonomi 1998, usaha mikro, kecil dan menengah masih bisa bertahan bahkan mampu menjadi penyelamat perekonomian Indonesia.
Maka dari itu, Bintang meyakini usaha mikro, kecil dan menengah akan kembali menyelamatkan dan memulihkan perekonomian Indonesia yang berdampak pandemic Covid-19 dengan memanfaatkan akses teknologi dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru.
“Melalui adaptasi dengan teknologi dan pemanfaatan e-commerce, perempuan penggerak pelaku usaha mikro berpotensi menguasai pasar dan memperbesar kontribusi bagi ekonomi bangsa. Perempuan melek digital adalah sebuah keharusan,” tambahnya.
