Ketua DPRD Kabupaten malang sekaligus Ketua DPC PDIP Gatot Subroto mengajak anak muda atau kaum milenial untuk tidak apatis terhadap politik.
Hal tersebut disampaikan pada saat menghadiri diskusi Kopdar Milenial Jilid II yang diselenggarakan Forda Emas (Forum Pemuda Milenial Malang Selatan) dengan tema “Generasi Milenial Dalam Panggung Politik Elit Lokal” di Warung Ratu Rawit, Kecamatan Gondanglegi.
Sikap apatis terhadap politik dinilai akan menjadi ancaman bagi generasi milenial dalam memberikan hal pilihnya saat pilkada mendatang.
“Generasi milenial melihat panggung politik saat ini tidak terlalu mengasyikkan, mungkin saja karena sekilas penglihatan anak muda bahwa di politik banyak permainannya, banyak ketidak terbukaan, stigma seperti itu harus dihilangkan dalam pikiran anak muda, harus merevolusi mental, sebab potensi generasi milenial di Kabupaten Malang cukup banyak,” ujarnya.
Tak lupa, ia juga memberikan semangat kepada kaum milenial agar melek akan politik. Ia beristilah bahwa berpolitik itu layaknya spirit dalam menjalankan rumah tangga atau menjalin hubungan dengan kekasih.
“Politik itu saya contohkan sederhana seperti bagaimana cara menjalankan rumah tangga atau bagaimana adek-adek disini mau menembak kekasihnya pasti harus memiliki siasat agar bagaimana supaya diterima, bagaimana cara kita untuk menarik perhatian pasangan kita,” ujar Didik.
Selain itu, menurut Didik, tujuan berpolitik ialah untuk mensejahterakan masyarakat dalam hal ekonomi, “Jadi tidak ada tujuan lain, politik bukan mata pencaharian, duduk di dewan bukan sebagai pekerjaan. Jadi saya berpesan kepada generasi milenial kalau mau berpolitik mulailah saat ini, teman-teman sudah punya hak pilih. Manfaatkan keberadaan lembaga politik yang ada di dalam rangka mengembangkan jati diri kalian. Karena karya bangsa kreativitas bangsa melalaui generasi milenial dapat terwujud,”
Lebih lanjut, didik mengingatkan agar kaum milenial tidak banyak menghabiskan waktu dengan hal yang tidak penting dan selalu ingat akan kewajibannya.
“Saya berharap milenial harus mau berpolitik, jangan habiskan waktu bereuforia di kampus, tapi saya berpesan agar generasi milenial tetap tidak lupa dengan kewajibannya mengedepankan kuliah dan pendidikan, mungkin 10 tahun lagi kalianlah para generasi milenial yang menggantikan posisi kami disini”.
