Beranda Berita Momentum Refleksi Konservasi Ekologis Melalui Hari Keberagaman Hayati

Momentum Refleksi Konservasi Ekologis Melalui Hari Keberagaman Hayati

245
0

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah. Hal ini tidak terlepas daro kondsi geologis, geografis, topografis, dan klimatologisnya yang sangat favorable. Berada di area ring of fire yang merupakan pusat pertemuan sirkum mediterania dan sirkum pasifik berimplikasi terhadap kesuburan tanah yang ada di Indonesia. Selain itu, dengan perbedaan kondisi geografis dan klimatologisnya juga berelevansi terhadap keberagaam flora dan fauna di wilayah Indonesia.

Tanggal 22 Mei merupakan hari penting bagi praktisi konservasi ekologis. Momentum ini merupakan suatu upaya untuk merefleksikan kembali terkait Hari Keragaman Hayati Dunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk menciptakan pencerahan dan kesadaran manusia untuk terus memperhatikan kondisi alam sekitarnya. Tidak sampai di situ, diharapkan seluruh stakeholders mampu memberikan kontribusi positif dalam rangka melestarikan alam dengan tindakn konkret. Ekploitasi terhadap alam tentunya harus memperhatikan sustainable development supaya tidak terjadi degradasi lahan.

Hal ini tentunya juga diaktualisasikan oleh Korps Komunitas Juang Kabupaten Temanggung sebagai wadah ideologis bagi para pemuda. Melalui tindakan yang sudah terimplementasikan dalam rangka merawat serta melestarikan alam, Korps pada hakikatnya telah mengimplementasikan makna konservasi ekologis. Korps Komunitas Juang Kabupaten Temanggung mengaktualisasikannya dengan langkah konkret, seperti penanaman pohon hingga bakti lingkungan maupun pembersihan daerah aliran sungai dari bahaya sampah tak terurai.

Konservasi ekologis ini tentunya menjadi daya dorong bagi Korps dalam rangka mengaktualisasikan visinya, yaitu “Melu Memayu Hayuning Bawono”. Bagaimanapun juga, pengabdian terhadap lingkungan adalah bagian penting dalam sendi kehidupan. Lingkungan yang terpelihara dan lestari serta mempunyai pengelolaan yang berkelanjutan tentunya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Mengingat perannya yang krusial bagi setiap sendi kehidupan, maka sudah semestinya masyarakat harus memberikan sinergitas yang konstruktif dan partisipatif.

Pemuda adalah posisi yang strategis dalam rangka mengemban tanggung jawab ideologis ini. Alasan tersebut tentunya memiliki tolok ukur yang kredible dimana pemuda pada hakikatnya adalah ujung tombak masyarakat status quo yang disebut agent of change. Makna dari agen perubahan ini tidak ditransformasikan ke dalam bentuk eksploitasi sumber daya alam yang mengacu kepada kepentingan pasar semata, tetapi juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan. Bagaimanapun juga, hal ini memiliki signifikansi yang penting serta berdampak luas bagi stabilitas kehidupan masyarakat, mengingat tiga kebutuhan pokok manusia tentunya didapatkan dari kekayaan alam.

Salah seorang Calon Kader Juang bernama Zidan Risqy Fitrantyo menuturkan jikalau hari keberagaman hayati ini merupakan momentum penting yang harus disikapi dengan bijak oleh pemuda. “Hari keberagaman hayati ini memberikan pada hakikatnya memberikan interpretasi terkait kekayaan sumber daya alam di wilayah Indonesia. Hal ini meupakan potensi untuk dikembangkan oleh masyarakat dengan pemanfaatan yang optimal serta memperhatikan aspek sutainable development. Sayangnya, tidak sedikit masyarakat yang justru hanya memperhatikan profit oriented saja. Oleh karena itu, Korps Komunitas Juang Kabupaten hadir untuk berkontribusi dalam melestarikan lingkungan baik yang melalui program yang sudah terlaksanakan maupun yang masih dalam tahap perencanaan,” tutup Zidan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here