Menyambut Pemilihan Wali Kota Surabaya pada Rabu (9/12), DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya siapkan program Kamar Hitung. Program itu untuk mengawal proses Pilwali Surabaya. Selain itu, Kamar Hitung juga difungsikan untuk mengendalikan arus data pungut, hitung, dan rekapitulasi (punghitrek) mulai dari TPS hingga KPU (Komisi Pemilihan Umum).
“Kamar Hitung ini juga berfungsi mendeteksi sejak awal kejanggalan dalam punghitrek (pungut, hitung, dan rekapitulasi) serta menganalisis kejanggalan berdasar data atau dokumen yang telah dikumpulkan,” tutur Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Cabang Surabaya Purwadi
Purwadi menjelaskan, Kamar Hitung didirikan mengacu pada PDIP sebagai partai yang modern. Sehingga, pihaknya berharap dalam proses pengawalan dan pengamanan suara menggunakan proses digitalisasi atau teknologi informasi yang dipusatkan dalam Kamar Hitung.
“Tim yang ada di Kamar Hitung ini tidak hanya kader PDI Perjuangan, tapi juga relawan,” terang Purwadi.
Secara teknis alu kerja Kamar Hitung diawali dari saksi yang masuk ke pemeriksaan dokumen, lalu diinput tim input, kemudian dianalisis. Dari analisis tersebut, akan muncul bukti jika terdapat kejanggalan. Dari kejanggalan itu, akan keluar persoalan hukum dan rekomendasi.
“Contoh rekomendasinya dengan hitung ulang atau coblos ulang,” ujar Purwadi.
Dalam tim Kamar Hitung, lanjut Purwadi, ada sebanyak 57 orang yang bertugas untuk menginput data, 67 komputer, dua server, 25 orang penerima dokumen, 15 orang analisis data, dan 15 orang pengarsipan. Selain itu, Tim Adhoc Kamar Hitung juga melibatkan sebanyak 85 mahasiswa. Mereka duduk di semester 1–3 itu telah mendapatkan pelatihan sistem informasi dan teknologi dari BSPN.
“Jika di TPS nanti ada surat suara rusak tidak dihitung atau surat suara tidak digunakan tidak dihitung akan ketahuan di Kamar Hitung. Begitu pula saat ada kekalahan di TPS, juga akan diketahui apakah bersifat sistematis atau tidak,” jelas Purwadi.
Hasil kerja Kamar Hitung ini, kata Purwadi, akan bisa diketahui paling cepat sekitar pukul 20.30 WIB. “Kerja teknisnya di lapangan kami menggunakan cara manual atau menggunakan hardcopy-nya. Hasil resminya akan disampaikan Pak Ketua DPC PDI Perjuangan,” terang Purwadi.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono menambahkan, Tim Eri-Armuji telah menyiapkan saksi-saksi di setiap TPS. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan Kamar Hitung untuk memastikan pelaksanaan Pilwali Surabaya berjalan jujur dan adil.
“Hasil rekap di TPS adalah murni suara masyarakat. Besok (9/12) kami menyiapkan dokumen C hasil agar otentik,” kata Adi.
