Beranda Berita Jokowi Minta Menkes Koreksi Protokol Keamanan Rumah Sakit dan Cek Kapasitas di...

Jokowi Minta Menkes Koreksi Protokol Keamanan Rumah Sakit dan Cek Kapasitas di RS Rujukan

375
0

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melakukan audit dan koreksi terkait protokol keamanan di rumah sakit. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan guna memastikan keamanan tenaga medis serta pasien. Jokowi pun berharap rumah sakit tidak menjadi klaster penularan virus covid-19.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan pengantar dalam Rapat Terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

“Saya minta agar Menkes segera melakukan audit dan koreksi mengenai protokol keamanan untuk tenaga kesehatan dan pasien di seluruh rumah sakit sehingga rumah sakit betul-betul menjadi tempat yang aman dan tidak menjadi klaster persebaran Covid,” tutur Jokowi

Selain itu, Jokowi juga meminta Terawan untuk memastikan ketersediaan ruang rawat di rumah sakit rujukan. “Pastikan ketersediaan mengenai tempat tidur dan ICU di rumah sakit rujukan untuk kasus-kasus yang berat,” kata Jokowi.

Menkes terawan menegaskan bahwa kapasitas Rumah Sakit di Jakarta saat ini masih memadai untuk merawat pasien positif Covid-19. Hal ini diklaim berdasarkan pengecekan langsung ke lapangan.

“Khusus untuk DKI Jakarta, berdasarkan dari pengecekan langsung, pengamatan dan juga sidak di lapangan, per 13 September 2020 pukul 12 siang, dapat kami sampaikan bahwa untuk DKI Jakarta masih mampu melakukan perawatan pasien covid-19,” kata Terawan.

Menurut Terawan, untuk merawat pasien Covid-19 gejala sedang, masih tersedia 1.088 tempat tidur di ruang isolasi dari total 4.271 tempat tidur. “Sehingga total menjadi 722 tempat tidur,” kata dia.

Lebih lanjut, Terawan memastikan tak ada kendala dari sisi tenaga kesehatan. Menurut keterangan yang ia sampaikan, total relawan tenaga kesehatan nusantara sehat dan internship yang sudah ditempatkan sebanyak 16.286 orang.

Jumlah itu tersebar di RS Covid-19 dan laboratorium. Terawan mengatakan, masih ada 3.500 dokter internship, 800 tenaga nusantara sehat dan 685 relawan.

“Di sini termasuk di dalamnya ada dokter spesialis paru, anastesi, penyakit dalam dan juga tenaga kesehatan lain seperti perawat, dokter umum dan sebagainya yang siap di-deploy-kan, siap untuk membantu bila ada penambahan tenaga yang dibutuhkan,” kata Terawan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here